Jika sedang berada di daerah Cikini, jangan lupa berkunjung ke bubur ayam Cikini. Saya penasaran ingin mencoba bubur legenda ini. Kulineran Bubur Ayam Cikini H.R. Sulaeman yang Melegenda hari ini.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kulineran Bubur Ayam Cikini H.R. Sulaeman
Bubur ayam ini sudah ada sejak sekitar tahun 1960 an. Hari ini saya ke sana. Harga bubur ayam biasa tanpa telur yaitu Rp 24,000. Es teh manis Rp 1,000 . Pilihan bubur ayam biasa dan bubur ayam dengan kuning telur. Kuning telur mentah langsung diaduk di bubur.
Juga disediakan sate ati ample dan usus jika suka.
Baca juga : Beda Croissant 5 Days dengan 7 Days Oleh-oleh Umrah
Saya menyantap bubur ayam ini, ada cakwe, suwiran ayam dan emping. Namun ada rasa jahenya dalam bumbunya. Semangkuk bubur dengan segelas teh hangat sudah cukup mengenyangkan buat saya.
Rasa bubur ayam Cikini agak berbeda dari bubur ayam yang lain. Kalau untuk bubur ayam telur, saya belum mencobanya karena semangkuk bubur ayam diaduk dengan kuning telur dahulu kemudian di tambahkan topping tapi bisa request supaya kuning telur tidak di aduk ke bubur.
Pelengkap bubur ayam lainnya yaitu adalah sate ati ampela. Disajikan di atas meja jika pesan. Hingga jam 10 siang, sudah dua panci besar bubur ayam yang berhasil terjual hari itu. Bubur di aduk menggunakan air kaldu.
Banyak ragam bagaimana bubur ayam di sajikan. Bubur yang masih panas dan baru saja di taruh di mangkuk di letakkan kuning telur di tengah dan emping lebih enak dari kerupuk merah biasa.
Karena saya datang agak siang jadi tidak terlalu ramai seperti saat di pagi hari, karena letaknya dekat dengan stasiun kereta dan PSBB transisi, orang sudah mulai bisa makan di tempat. Sudah bisa makan di tempat juga. PSBB, membuat angkutan umum belum semua beroperasi.
Selain bubur ayam, ada juga nasi goreng yang di jual. Namun saya tidak menanyakan berapa harga nasi goreng yang di jual di sana.